KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia blog search directory Internet Blogs - BlogCatalog Blog Directory Increase Page Rank Web Design

Thursday, April 29, 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Di Sebuah Ruangan

Surabaya,
Cerita di bawah ini tentang Brian Moore yang berusia 17 tahun, ditulis olehnya sebagai tugas sekolah. Pokok bahasannya tentang sorga itu seperti apa. "Aku membuat mereka terperangah," kata Brian kepada ayahnya, Bruce. "Cerita itu membuat heboh. Tulisan itu seperti sebuah bom saja. Itulah yang terbaik yang pernah aku tulis." Dan itu juga merupakan tulisannya yang terakhir. Orang tua Brian telah melupakan esai yang ditulis Brian ini sampai seorang saudara sepupu menemukannya ketika ia membersihkan kotak loker milik remaja itu di SMA Teays Valley, Pickaway County, Ohio.

Kampus hijau
Brian baru saja meninggal beberapa jam yang lalu, namun orangtuanya mati-matian mencari setiap barang peninggalan Brian: surat-surat dari teman-teman sekolah dan gurunya, dan PR-nya. Hanya dua bulan sebelumnya, ia telah menulis sebuah esai tentang pertemuannya dengan Tuhan Yesus di suatu ruang arsip yang penuh kartu-kartu yang isinya memerinci setiap saat dalam kehidupan remaja itu. Tetapi baru setelah kematian Brian, Bruce dan Beth, mengetahui bahwa anaknya telah menerangkan pandangannya tentang sorga.

Universitas surabaya
Tulisan itu menimbulkan suatu dampak besar sehingga orang-orang ingin membagikannya. "Anda merasa seperti ada di sana," kata pak Bruce Moore. Brian meninggal pada tanggal 27 Mei 1997, satu hari setelah Hari Pahlawan Amerika Serikat. Ia sedang mengendarai mobilnya pulang ke rumah dari rumah seorang teman ketika mobil itu keluar jalur Jalan Bulen Pierce di Pickaway County dan menabrak suatu tiang. Ia keluar dari mobilnya yang ringsek tanpa cedera namun ia menginjak kabel listrik bawah tanah dan kesetrum.

Universitas hijau
Keluarga Moore membingkai satu salinan esai yang ditulis Brian dan menggantungkannya pada dinding di ruang keluarga mereka. "Aku pikir Tuhan telah memakai Brian untuk menjelaskan suatu hal. Aku kira kita harus menemukan makna dari tulisan itu dan memetik manfaat darinya," kata Nyonya Beth Moore tentang esai itu. Nyonya Moore dan suaminya ingin membagikan penglihatan anak mereka tentang kehidupan setelah kematian. "Aku bahagia karena Brian. Aku tahu dia telah ada di sorga. Aku tahu aku akan bertemu lagi dengannya."


Inilah esai Brian yang berjudul "RUANGAN".
kampus surabaya
Di antara sadar dan mimpi, aku menemukan diriku di sebuah ruangan. Tidak ada ciri yang mencolok di dalam ruangan ini kecuali dindingnya penuh dengan kartu-kartu arsip yang kecil. Kartu-kartu arsip itu seperti yang ada di perpustakaan yang isinya memuat judul buku menurut pengarangnya atau topik buku menurut abjad. Tetapi arsip-arsip ini, yang membentang dari dasar lantai ke atas sampai ke langit-langit dan nampaknya tidak ada habis-habisnya di sekeliling dinding itu, memiliki judul yang berbeda-beda.

hijau
Pada saat aku mendekati dinding arsip ini, arsip yang pertama kali menarik perhatianku berjudul "Cewek-cewek yang Aku Suka". Aku mulai membuka arsip itu dan membuka kartu-kartu itu. Aku cepat-cepat menutupnya, karena terkejut melihat semua nama-nama yang tertulis di dalam arsip itu. Dan tanpa diberitahu siapapun, aku segera menyadari dengan pasti aku ada dimana.

kampus
Ruangan tanpa kehidupan ini dengan kartu-kartu arsip yang kecil-kecil merupakan sistem katalog bagi garis besar kehidupanku. Di sini tertulis tindakan-tindakan setiap saat dalam kehidupanku, besar atau kecil, dengan rincian yang tidak dapat dibandingkan dengan daya ingatku. Dengan perasaan kagum dan ingin tahu, digabungkan dengan rasa ngeri, berkecamuk di dalam diriku ketika aku mulai membuka kartu-kartu arsip itu secara acak, menyelidiki isi arsip ini.. Beberapa arsip membawa sukacita dan kenangan yang manis; yang lainnya membuat aku malu dan menyesal sedemikian hebat sehingga aku melirik lewat bahu aku apakah ada orang lain yang melihat arsip ini.

universitas surabaya
Arsip berjudul "Teman-Teman" ada di sebelah arsip yang bertanda "Teman-teman yang Aku Khianati". Judul arsip-arsip itu berkisar dari hal-hal biasa yang membosankan sampai hal-hal yang aneh. "Buku-buku Yang Aku Telah Baca". "Dusta-dusta yang Aku Katakan".. "Penghiburan yang Aku Berikan". "Lelucon yang Aku Tertawakan". Beberapa judul ada yang sangat tepat menjelaskan kekonyolannya: "Makian Buat Saudara-saudaraku".

surabaya hijau
Arsip lain memuat judul yang sama sekali tak membuat aku tertawa: "Hal-hal yang Aku Perbuat dalam Kemarahanku.", "Gerutuanku terhadap Orangtuaku". Aku tak pernah berhenti dikejutkan oleh isi arsip-arsip ini. Seringkali di sana ada lebih banyak lagi kartu arsip tentang suatu hal daripada yang aku bayangkan. Kadang-kadang ada yang lebih sedikit dari yang aku harapkan. Aku terpana melihat seluruh isi kehidupanku yang telah aku jalani seperti yang direkam di dalam arsip ini.

kampus hijau
Mungkinkah aku memiliki waktu untuk mengisi masing-masing arsip ini yang berjumlah ribuan bahkan jutaan kartu? Namun setiap kartu arsip itu menegaskan kenyataan itu. Setiap kartu itu tertulis dengan tulisan tanganku sendiri. Setiap kartu itu ditanda-tangani dengan tanda tanganku sendiri.

kampus surabaya
Ketika aku menarik kartu arsip bertanda "Pertunjukan- pertunjukan TV yang Aku Tonton", aku menyadari bahwa arsip ini semakin bertambah memuat isinya. Kartu-kartu arsip tentang acara TV yang kutonton itu disusun dengan padat, dan setelah dua atau tiga yard, aku tak dapat menemukan ujung arsip itu. Aku menutupnya, merasa malu, bukan karena kualitas tontonan TV itu, tetapi karena betapa banyaknya waktu yang telah aku habiskan di depan TV seperti yang ditunjukkan di dalam arsip ini.

surabaya
Ketika aku sampai pada arsip yang bertanda "Pikiran-Pikiran yang Ngeres", aku merasa merinding di sekujur tubuhku. Aku menarik arsip ini hanya satu inci, tak mau melihat seberapa banyak isinya, dan menarik sebuah kartu arsip. Aku terperangah melihat isinya yang lengkap dan persis. Aku merasa mual mengetahui bahwa ada saat di hidupku yang pernah memikirkan hal-hal kotor seperti yang dicatat di kartu itu. Aku merasa marah.

universitas
Satu pikiran menguasai otakku: Tak ada seorangpun yang boleh melihat isi kartu-kartu arsip in! Tak ada seorangpun yang boleh memasuki ruangan ini! Aku harus menghancurkan arsip-arsip ini! Dengan mengamuk bagai orang gila aku mengacak-acak dan melemparkan kartu-kartu arsip ini. Tak peduli berapa banyaknya kartu arsip ini, aku harus mengosongkannya dan membakarnya. Namun pada saat aku mengambil dan menaruhnya di suatu sisi dan menumpuknya di lantai, aku tak dapat menghancurkan satu kartupun. Aku mulai menjadi putus asa dan menarik sebuah kartu arsip, hanya mendapati bahwa kartu itu sekuat baja ketika aku mencoba merobeknya. Merasa kalah dan tak berdaya, aku mengembalikan kartu arsip itu ke tempatnya. Sambil menyandarkan kepalaku di dinding, aku mengeluarkan keluhan panjang yang mengasihani diri sendiri.

surabaya hijau
Dan kemudian aku melihatnya. Kartu itu berjudul "Orang-orang yang Pernah Aku Bagikan Injil". Kotak arsip ini lebih bercahaya dibandingkan kotak arsip di sekitarnya, lebih baru, dan hampir kosong isinya. Aku tarik kotak arsip ini dan sangat pendek, tidak lebih dari tiga inci panjangnya. Aku dapat menghitung jumlah kartu-kartu itu dengan jari di satu tangan. Dan kemudian mengalirlah air mataku. Aku mulai menangis. Sesenggukan begitu dalam sehingga sampai terasa sakit. Rasa sakit itu menjalar dari dalam perutku dan mengguncang seluruh tubuhku. Aku jatuh tersungkur, berlutut, dan menangis. Aku menangis karena malu, dikuasai perasaan yang memalukan karena perbuatanku. Jajaran kotak arsip ini membayang di antara air mataku. Tak ada seorangpun yang boleh melihat ruangan ini, tak seorangpun boleh.

kampus
Aku harus mengunci ruangan ini dan menyembunyikan kuncinya. Namun ketika aku menghapus air mata ini, aku melihat Dia. Oh, jangan! Jangan Dia! Jangan di sini. Oh, yang lain boleh asalkan jangan Yesus! Aku memandang tanpa daya ketika Ia mulai membuka arsip-arsip itu dan membaca kartu-kartunya. Aku tak tahan melihat bagaimana reaksi-Nya. Dan pada saat aku memberanikan diri memandang wajah-Nya, aku melihat dukacita yang lebih dalam dari pada dukacitaku. Ia nampaknya dengan intuisi yang kuat mendapati kotak-kotak arsip yang paling buruk.

surabaya
Mengapa Ia harus membaca setiap arsip ini? Akhirnya Ia berbalik dan memandangku dari seberang di ruangan itu. Ia memandangku dengan rasa iba di mata-Nya. Namun itu rasa iba, bukan rasa marah terhadapku. Aku menundukkan kepalaku, menutupi wajahku dengan tanganku, dan mulai menangis lagi. Ia berjalan mendekat dan merangkulku. Ia seharusnya dapat mengatakan banyak hal. Namun Ia tidak berkata sepatah katapun. Ia hanya menangis bersamaku.

hijau
Kemudian Ia berdiri dan berjalan kembali ke arah dinding arsip-arsip. Mulai dari ujung yang satu di ruangan itu, Ia mengambil satu arsip dan, satu demi satu, mulai menandatangani nama-Nya di atas tanda tanganku pada masing-masing kartu arsip. "Jangan!" seruku bergegas ke arah-Nya. Apa yang dapat aku katakan hanyalah "Jangan, jangan!" ketika aku merebut kartu itu dari tangan-Nya. Nama-Nya jangan sampai ada di kartu-kartu arsip itu. Namun demikian tanpa dapat kucegah, tertulis di semua kartu itu nama-Nya dengan tinta merah, begitu jelas, dan begitu hidup. Nama Yesus menutupi namaku. Kartu itu ditulisi dengan darah Yesus! Ia dengan lembut mengambil kembali kartu-kartu arsip yang aku rebut tadi. Ia tersenyum dengan sedih dan mulai menandatangani kartu-kartu itu. Aku kira aku tidak akan pernah mengerti bagaimana Ia melakukannya dengan demikian cepat, namun kemudian segera menyelesaikan kartu terakhir dan berjalan mendekatiku. Ia menaruh tangan-Nya di pundakku dan berkata, "Sudah selesai!"

universitas
Aku bangkit berdiri, dan Ia menuntunku ke luar ruangan itu. Tidak ada kunci di pintu ruangan itu. Masih ada kartu-kartu yang akan ditulis dalam sisa kehidupanku.

salam,
Universitas surabaya kampus hijau

Wednesday, April 28, 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan?

Surabaya,
Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?
Apakah kejahatan itu ada?
Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?

Kampus hijau
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal itu menantang
mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini,
"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab,
"Betul, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.
"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Universitas surabaya
Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan.
Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita
menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah
kejahatan."

Universitas hijau
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia
telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,
"Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si Profesor

Kampus hijau
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya,
"Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.
Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa
lainnya.

Universitas Surabaya
Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita
anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas
sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada
suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan
panas.

Surabaya hijau
Mahasiswa itu melanjutkan,
"Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab,
"Tentu saja itu ada."

Universitas surabaya
Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan
dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa
menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa
mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas
cahaya di ruangan tersebut. Kata "gelap" dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

kampus hijau
Akhirnya mahasiswa itu bertanya,
"Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

surabaya
Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap
hari di koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara
manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

universitas
"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah
ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang
dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak
menciptakan kajahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan
dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap
yang timbul dari ketiadaan cahaya."

hijau

Profesor itu terdiam.
Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

salam,
Universitas surabaya kampus hijau

Tuesday, April 27, 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Batu Besar

Surabaya,
Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?"

Universitas Hijau
Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya!"

Kampus ubaya
Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil-kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember, lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

Surabaya hijau
Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin belum."
"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

universitas hijau
"Belum!" Sahut seluruh kelas.


Sekali lagi ia berkata, "Bagus, bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, "Tahukah kalian apa maksud ilustrasi ini?"

Kampus Surabaya
Seorang mahasiswa dengan bersemangat mengacungkan jari dan berkata, "Maksudnya adalah, tidak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya." "Oh bukan," sahut dosen, "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila Anda tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, maka Anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."

Universitas surabaya
Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup kita? Anak-anak Anda, pasangan Anda, pendidikan Anda. Hal-hal yang penting dalam hidup Anda, mengajarkan sesuatu pada orang lain, melakukan pekerjaan yang Anda cintai, waktu untuk diri sendiri, kesehatan Anda, teman Anda, atau semua yang berharga. Ingatlah untuk selalu untuk memasukkan "batu besar" pertama kali atau Anda akan kehilangan semuanya. Bila Anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup Anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian Anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya Anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Kampus hijau
Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri Anda sendiri: Apakah "batu besar" dalam hidup saya? Lalu kerjakan itu pertama kali.

Salam,
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Monday, April 26, 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Buku Harian si Tanah Liat

Surabaya,
Kampus hijau
Dulu aku dipandang kotor, bercampur dengan air hujan, dan ada orang tua yang melarang anak-anaknya bermain denganku. Kata mereka aku sumber penyakit.
Tapi suatu hari ada seseorang yang mengambilku, tangan kotornya melemparkan aku ke sebuah roda berputar. Kemudian dia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. "Stop! Stop!" aku berteriak, tapi orang itu berkata, "Belum!" Lalu dia mulai meninjuku berulang-ulang. Lebih buruk lagi, setelah itu dia memasukkan aku ke dalam perapian. "Panas! Panas!" teriakku dengan keras. "Stop! Cukup!!" teriakku lagi. Tapi orang itu berkata, "Belum!"

Universitas Surabaya
Akhirnya dia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku menjadi dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku... Ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda, dan dia mulai mewarnai aku. Asapnya membuatku sangat mual. "Stop! Stop!" aku berteriak. Wanita itu berkata, "Belum!" Lalu dia memberikan aku kepada seorang pria dan aku dimasukkan lagi ke dalam perapian yang bahkan lebih anas dari sebelumnya! "Tolong! Hentikan semua ini!" aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku, dia terus membakarku.

Kampus Surabaya
Setelah beberapa saat aku dibiarkan menjadi dingin, seorang wanita mengangkatku dan menempatkan aku di dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali, aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna saat aku melihat diriku.

Ubaya hijau
Jika Anda sedang menghadapi berbagai ujian hidup, jangan kecil hati dan jangan putus asa. Dia sedang membentuk Anda. Proses itu memang tidak nyaman dan kadang menyakitkan, tapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda dan mendandani Anda sebagai mempelaiNya.


Salam,
universitas surabaya kampus hijau

Wednesday, April 14, 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Saringan 3 Kali

Surabaya,
Di jaman Yunani kuno, Dr. Socrates adalah seorang terpelajar dan intelektual yang terkenal reputasinya karena pengetahuan dan kebijaksanannya yang tinggi. Suatu hari seorang pria berjumpa dengan Socrates dan berkata, "Tahukah anda apa yang baru saja saya dengar mengenai salah seorang teman anda?" "Tunggu sebentar," jawab Dr. Socrates. "Sebelum memberitahukan saya sesuatu, saya ingin anda melewati sebuah ujian kecil. Ujian tersebut dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali."

Universitas hijau
"Saringan tiga kali?" tanya pria tersebut. "Betul," lanjut Dr. Socrates. "Sebelum anda mengatakan kepada saya mengenai teman saya, mungkin merupakan ide yang bagus untuk menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan anda katakan. Itulah kenapa saya sebut sebagai Ujian Saringan Tiga Kali.

Saringan yang pertama adalah KEBENARAN. Sudah pastikah Anda bahwa apa yang Anda akan katakan kepada saya adalah benar?" "Tidak," kata pria tersebut, "Sesungguhnya saya barusaja mendengarnya dan ingin memberitahukannya kepada anda". "Baiklah," kata Socrates, "Jadi anda sungguh tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak."

kampus hijau
Sekarang mari kita coba saringan kedua yaitu KEBAIKAN. Apakah yang akan anda katakan kepada saya mengenai teman saya adalah sesuatu yang baik?" "Tidak, sebaliknya, mengenai hal yang buruk". "Jadi," lanjut Socrates, "Anda ingin mengatakan kepada saya sesuatu yang buruk mengenai dia, tetapi Anda tidak yakin kalau itu benar.

Universitas surabaya
Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya, yaitu KEGUNAAN. Apakah yang Anda ingin beritahukan kepada saya tentang teman saya tersebut akan berguna buat saya?" "Tidak, sungguh tidak," jawab pria tersebut. "Kalau begitu,"simpul Dr. Socrates,"Jika apa yang anda ingin beritahukan kepada saya... tidak benar, tidak juga baik, bahkan tidak berguna untuk saya, kenapa ingin menceritakan kepada saya ?"

Kampus surabaya
Sebuah panah yang telah melesat dari busurnya dan membunuh jiwa yang tak bersalah, dan kata-kata yang telah diucapkan yang menyakiti hati seseorang, keduanya tidak pernah bisa ditarik kembali.

universitas hijau

Jadi sebelum berbicara, gunakanlah Saringan Tiga Kali.

Salam,
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Monday, April 12, 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Lima Menit Lagi, Ayah

Universitas Surabaya Kampus HijauSurabaya,
Di taman bermain pada satu hari, duduk seorang wanita di samping pria di bangku taman di dekat tempat bermain anak-anak.

“Itu anak laki-laki saya di sebelah sana,” kata wanita tersebut sambil menunjuk seorang anak kecil dengan sweter merah yang sedang meluncur ke bawah seluncuran.

Kampus Hijau
“Dia kelihatan anak yang baik” pria tersebut berkata. “Itu anak perempuan saya yang berpakaian putih dan sedang mengendarai sepeda.”

Lalu, setelah melihat jam tangannya, dia memanggil anak perempuannya itu. “Bagaimana kalau kita pergi sekarang, Mellisa?”

Universitas Surabaya
Mellisa memohon, “Lima menit lagi ya, Ayah. Ya? Cuma lima menit lagi kok.”

Pria tersebut mengangguk dan Mellisa melanjutkan mengendarai sepedanya dengan senang hati. Menit-menit berlalu dan sang ayah berdiri dan memanggil lagi putrinya tersebut. “Saatnya untuk pergi sekarang?”

Kampus Surabaya

Sekali lagi Mellisa memohon, “Lima menit lagi, Ayah. Cuma lima menit lagi…”

Pria itu tersenyum dan berkata, “OK”
Universitas Hijau

“Wow, Anda tentunya seorang ayah yang sabar,” kata wanita yang di sampingnya.

Pria itu tersenyum menanggapi dan berkata, “Kakak laki-lakinya, Tommy terbunuh karena seorang pemabuk yang menyetir tahun lalu ketika dia sedang bersepeda di dekat sini. Aku tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengan Tommy dan sekarang aku bersedia memberikan apapun agar bisa menghabiskan waktu lima menit saja dengannya. Aku berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama dengan Mellisa. Mellisa pikir dia punya lima menit lebih banyak untuk bersepeda. Kenyataannya, aku mendapatkan lima menit lebih banyak untuk menontonnya bermain.”

Surabaya Hijau

Hidup adalah tentang membuat prioritas, apa yang menjadi prioritas Anda? Sudahkah Anda menghabiskan lima menit lebih banyak dengan Tuhan? Sudahkah Anda memberikan waktu Anda lebih banyak kepada keluarga Anda? Beri waktu lima menit dan lima menit lagi kepada orang yang Anda kasihi, saat ini dan setiap waktu yang Anda punya.

Salam,
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Jadilah Seorang Pemenang

Universitas Surabaya Kampus HijauSurabaya,
Apa yang Anda pikirkan ketika membaca kisah-kisah para pahlawan-pahlawan iman dalam Alkitab? Mungkin Anda berpikir bahwa mereka memang sudah dilahirkan dengan kemampuan yang luar biasa. Itu tidak benar, saudara.

Sebagai contoh, mari kita lihat kisah kehidupan Daud. Pria muda bernama Daud ini tidak lahir dengan kemampuan membunuh raksasa begitu saja. Sebelum dia menghadapi Goliat, Daud telah memenangkan pertempuran-pertempuran kecil di padang gembalaan.

Kampus Hijau Ubaya
Daud harus menghadapi yang namanya kesepian, rasa tertolak dari ayah dan saudara-saudaranya, dan dengan sengaja memberinya dua tiga ekor domba untuk membuatnya tidak tampak dihadapan keluarganya.

Universitas Surabaya
Di padang gembalaan itulah dia bertemu dengan Tuhan. Dengan kecapinya dia mengagungkan nama Tuhan. Dengan melawan binatang hutan seperti singa dan beruang yang akan memakan domba-dombanya, Tuhan melatih Daud berperang. Semua proses itu tidak pernah dilihat oleh siapapun. Tapi hal inilah yang membuatnya bisa menang mengalahkan raksasa Goliat.

Kampus surabaya
Jadi, jika hari ini Anda melihat keberhasilan seseorang, jangan iri hati. Anda tidak tahu pertempuran-pertempuran kecil yang harus dihadapinya, sehingga dia bisa mengalahkan raksasa hidupnya.

Universitas hijau
Andapun bisa menjadi seperti Daud, menjadi pahlawan iman yang mengalahkan raksasa hidup Anda. Yang diperlukan hanyalah setia menjalani proses Anda, bangun hubungan pribadi dengan Tuhan dan menangkan pertempuran-pertempuran kecil melawan singa dan beruang dalam hidup Anda. Dengan cara ini, Anda akan memenangkan peperangan besar yang sudah menanti Anda di depan.

Universitas surabaya
Mulai hari ini, siapkan diri Anda untuk kemenangan besar! Caranya? Menangkan setiap pertempuran kecil dalam hidup Anda.


Salam,
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Sunday, April 11, 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Sang Juara

Surabaya,
Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab memang begitulah peraturannya. Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tidak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang asuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark-lah yang paling tidak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.
Kampus Hijau

Yah memang, mobil itu tidak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip di atasnya, tentu tidak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab mobil itu buatan tangannya sendiri. Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah di antaranya.
Universitas Surabaya

Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!" DOR!!! Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. "Ayo, ayo, cepat cepat... maju... maju..!!" begitu teriak mereka. Ahha... sang pemenang hampir ditentukan, tali lintasan finish pu telah melambai. Dan, Mark-lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, apalagi Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati, "Terima kasih..."

Universitas Hijau
Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya, "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?" Mark terdiam sejenak, "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan," kata Mark. Ia lalu melanjutkan, "sepertinya tidak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongmu mengalahkan orang lain. Aku hanya memohon pada Tuhan, supaya aku tidak menangis, jika aku kalah." Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah ebberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk tangan yang memenuhi ruangan.
Ubaya Hijau

Anak-anak tampaknya lebih punya kebijaksanaan ibanding kita semua. Mark tidak memohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Mark tidak memohon pada Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tidak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tidak berdoa untuk menang dan menyakiti yang lainnya. Namun, Mark memohon pada Tuhan agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia berdoa agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga.

Kampus Ubaya

Mungkin, telah banyak waktu yang kita habiskan untuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu. Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan untuk menghalau setiap halangan yang ada di depan mata. Padahal, bukankah yang kita butuhkan adalah bimbinganNya, tuntunanNya, dan panduanNya? Kita terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa, dan sering merasa cengeng terhadap kehidupan ini. Tidak adakah semangat perjuangan yang kita miliki?

Ubaya Hijau

Saya yakin, Tuhan mengijinkan ujian terjadi, bukan untuk membuat kita lemah dan menjadi udah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap hambaNya untuk menjadikan mereka lebih kuat dan lebih bertumbuh dari sebelumnya.


Salam,

Universitas Surabaya Kampus Hijau

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Satu Langkah ke Depan

Surabaya,
Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam keadaan tetap bergerak, Anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.

kampus ubaya

Dalam hidup kita sering merasa buntu hanya karena kita ingin mengambil satu langkah yang terlalu besar, langkah raksasa. Akibatnya, masalah kita jadi terlihat besar sekali, kompleks, dan tidak terselesaikan. Hasilnya, Anda hanya termenung dan tidak bergerak.

Kampus hijau
Sabar dan coba mundur sebentar. Perhatikan tantangan Anda. Tidakkah lebih memungkinkan bagi Anda untuk mengambil langkah-langkah pendek terus-menerus, daripada berusaha menelan semua masalah sekaligus.

universitas surabaya
Satu langkah kecil demi satu langkah kecil, asalkan Anda tidak berhenti, adalah cukup, karena Anda masih memiliki hari esok dan masih ingin bergerak maju, dan bukan berhenti.


Salam,
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Cara Untuk Meningkatkan traffic

Surabaya
"Ingin meningkatkan traffic pengunjung dan popularity web anda secara cepat dan tak terbatas...? ...Serahkan pada saya..., Saya akan melakukannya untuk anda GRATIS...!
Universitas hijau...Klik disini-1 dan disini-2"

Salam,
universitas Surabaya kampus hijau

Saturday, April 10, 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau - t = v1+v2 , Cara Meningkatkan traffic dan popolarity dengan cepat dan alami

Bingung ama judul di atas???
saya sendiri waktu baca pertama kali juga bingung
betewe, maaf nih post nglenceng dari GBHN blog ni..
soalnya lagi pengen ningkatin trafik
langsung aja ke makalah, eh salah, masalah maksudnya
jika ingin trafik situs atau blog anda meningkat maka ikutilah langkah2 berikut

---------------- Copy mulai disini------------------

Mohon baca baik-baik lalu terapkan dengan benar....

Sebuah filosofi mengatakan "Honesty is The Best Policy (Kejujuran adalah politik/strategi terbaik)", inilah yang akan kita buktikan... apakah konsep kejujuran bisa kita olah menghasilkan traffic dan popularity yang lebih hebat dari konsep rumit para expert webmaster atau pakar SEO..?...
Saya yakin bisa asal konsep ini di jalankan dengan benar..., bila ini di terapkan pada web anda sesuai ketentuan maka:
-Web anda akan kebanjiran traffic pengunjung secara luar biasa hari demi hari, tanpa perlu repot-repot memikirkan SEO atau capek-capek promosi keberbagai tempat di dunia internet.
-Web anda akan kebanjiran backlink secara luar biasa hari demi hari, tanpa perlu repot-repot berburu link ke berbagai tempat di dunia internet.

Jika Albert Einstein memakai persamaan e=mc2 untuk menggabungkan potensi masa dan kecepatan cahaya untuk menghasilkan energi nuklir yang luar biasa itu, maka kita akan memakai persamaan t=v1+v2 untuk menggabungkan potensi web saya dan web anda untuk menghasilkan traffic dan popularity yang luar biasa pula.

Jika Einstein menggunakan atom plutonium dan uranium untuk membuat bom nuklir, maka kita menggunakan kejujuran dan ketepatan untuk membuat bom traffic dan popularity ini.

Yang perlu anda lakukan adalah ikuti langkah-langkah berikut :

1.Buat posting artikel seperti posting saya ini, atau copy-paste posting ini dan juga diberi berjudul : t=v1+v2 ,Cara meningkatkan traffic dan popularity dengan cepat dan alami

2-Selanjutnya Copy atau buat KALIMAT SAKTI yang ada di bawah nomor 4 ini lalu pasang di web anda pada bagian yang paling mudah dilihat pengunjung, misalnya di bagian atas sidebar:

3-Pindahkan atau ganti link atau alamat url posting saya (disini-1) menggantikan alamat url rekan saya (disini-2).
-untuk mengetahui alamat url posting saya dan posting yang anda buat adalah bisa dengan meng-klik judul/title posting yang kita buat ini.

4-Lalu isi alamat url posting anda pada pada disini-1 tadi. Jadi anda melakukan publish (terbitkan) 2 kali, setelah posting ini selesai anda buat lalu di terbitkan, dan lalu anda klik pada title (judul) posting untuk mengambil/meng-copy alamat url posting anda dari address bar browser anda, lalu anda edit lagi posting tadi dan masukan pada link disini-1 itu.

Berikut tulisan "KALIMAT SAKTI" yang perlu anda pasang di bagian web anda (setelah di ganti link url-nya sesuai ketentuan di atas)

"Ingin meningkatkan traffic pengunjung dan popularity web anda secara cepat dan tak terbatas...? ...Serahkan pada saya..., Saya akan melakukannya untuk anda GRATIS...! ...Klik disini-1 dan disini-2"

-Jadi setelah KALIMAT SAKTI ini di letakan di web anda maka: jika pengunjung meng-klik link disini-1 akan menuju link posting anda, dan jika meng-klik disini-2 akan menuju link posting saya...dan seterusnya kan terus terjadi mata rantai yang tak terputus seperti itu...

5-Di bawah ini ada 2 link :link anda (link web saya sekarang) dan link saya (link web rekan saya sekarang) . Maka ganti (alamatnya) "link anda" dengan "link url web anda" dan "link saya dengan link url web saya" (link rekan saya di hapus).
link anda
link saya

5-Selesai, siapkan counter tracker dan pengecek link misalnya sitemeter dan technorati untuk melihat hasil banjir traffic dan linkback web anda.

Apa itu t=v1+t2...?
t : Jumlah traffic yang akan di peroleh web anda dalam suatu hari
v1 : Jumlah pengunjung web anda dalam suatu hari
v2: Jumlah pengunjung yang dimiliki v1 (pengunjung dari pengunjung web anda) dalam suatu hari.

Traffic:
Misalnya, web saya ini atau web anda dalam sehari memiliki rata-rata pengunjung 50 orang.., dan semuanya menerapkan konsep kita ini (KALIMAT SAKTI) dengan benar, dan dari 50 orang itu masing-masing memiliki 50 orang pula pengunjung dari blog-nya, maka web kita akan berpeluang di kunjungi 50 ditambah 50 x 50 orang pada hari itu = 2550 orang, dan akan berpeluang terus meningkat pula hari demi hari, karena setiap hari selalu ada pengunjung baru di dunia internet, setiap hari juga ada blogger atau web baru di dunia internet... BUKTIKAN

Popularity:
Misalnya, web kita memiliki pengunjung 50 orang dalam suatu hari, dan semuannya menerapkan konsep ini, maka dalam hari itu web anda akan mendapatkan 100 linkback ke web anda, yaitu sebuah link pada KALIMAT SAKTI dan sebuah link pada link saya di kalikan 50. dan akan berpeluang meningkat terus hari demi hari....

Kenapa perlu di buat link link anda dan link saya pada posting...?
... hal ini untuk menjaga keabadian link kita, karena seperti kita tau link pada posting lebih kecil kemungkinannya terhapus....

Bisakah kita berbuat tidak fair atau tidak jujur menyabotase konsep ini, misalnya "menghilangkan semua link asal" lalu di isi dengan web/blog kita sendiri...? .... Bisa, dan konsep ini tidak akan menjadi maksimal untuk membuktikan Kejujuran adalah strategi/politik terbaik..... Tapi saya yakin bahwa kita semua tak ingin menjatuhkan kredibilitas diri sendiri dengan melakukan tindakan murahan seperti itu...

-------------Selesai-------------


Nah ... kalian boleh membuat posting dengan cara meng-copy dari tanda :
"---Copy mulai disini---" sampai tanda "---selesai---"
Tapi silahkan saja kalau kalian mau ber-improvisasi dengan membuat posting dengan pola keseluruhan seperti posting ini, yaitu dengan memberikan sedikit sambutan atau basa-basi seperti posting ini....

Selamat mencoba, semoga konsep ini akan makin meramaikan,memeriahkan,memberi inspirasi dan memicu kreativitas dunia Blogger Indonesia untuk semakin lebih maju dan memiliki nama baik hari demi hari.

Semoga Bermanfaat....

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Setiap Langkah adalah Anugerah

Surabaya,
Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana, ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi.

Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas.

Kampus hijau,
Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Namun kemudian ia selalu kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

universitas surabaya
"Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu?" tanya sang professor.
"Melakukan apa?" tanya Ralph.
"Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?" desak sang professor.
"Oh", kata Ralph, "Selama perang... Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal."

Surabaya Kampus
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

universitas hijau
"Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah," katanya. "Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya."

Surabaya hijau
"Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain."

kampus ubaya

Nilai manusia tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup. Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan. Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan bersyukurlah setiap saat.

kampus hijau
Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini. Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri...

Salam,
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Nyaris Menyerah

Surabaya,
Saya pernah mengikuti acara trekking. Jalannya jauh dan menanjak, diawali dengan turun tangga yang curam dan cukup jauh, lalu setelah sampai di bawah, dilanjutkan dengan mendaki jalan yang menanjak. Kadang ada jalanan yang licin dan tidak ada pijakan yang rata sama sekali. Huahhh... saya benar-benar mau berhenti saja dan tidak melanjutkan perjalanan, ingin sekali saya menyerah! Toh semua orang akan mengerti kalau saya menyerah, tidak akan ada yang menyalahkan kalau saya kelelahan.

Universitas surabaya


Tapi saya mencoba terus saja melangkahkan kaki, menyusuri jalan setapak dengan keringat bercucuran dan nafas terengah-engah. Saya banyak berhenti dan beristirahat sebentar, karena saya juga harus menahan lecet di kaki. Tapi meskipun harus tertinggal agak jauh di belakang, akhirnya saya bisa menyelesaikan trek secara keseluruhan tanpa mengikuti beberapa orang yang melewati jalan pintas (ternyata banyak juga yang memotong jalan lewat jalan pintas!).
Kampus Surabaya

Rasanya senang sekali... rasanya saya sudah berhasil melampaui kemampuan diri saya sendiri! Perasaan yang sulit dilukiskan... Lalu saya mulai berpikir, apakah perjalanan hidup yang kita lalui juga seperti ini yah? Atau mungkin lebih tepatnya disebut perjalanan iman? Ada saat-saat di mana kita seolah-olah tidak mampu lagi untuk melanjutkan perjalanan, dan kelelahan kita tidak tertahankan. Lelah luar biasa...

kampus hijau

Tapi terkadang kita terlalu meremehkan kekuatan kita, atau mungkin kadang kita terlalu memanjakan diri kita dan berkata, "Aku tidak bisa... STOP! Aku menyerah!" Lalu kita berhenti di tengah jalan, mulai membandingkan "trek" kita dengan "trek" orang lain. Kita lupa, bahwa ada Kekuatan lain yang akan menopang kita. Kita juga lupa, bahwa tujuan kita diciptakan itu berbeda-beda satu dengan yang lain (yang akhirnya juga membuat proses hidup yang dijalani juga berbeda). Kita lupa bahwa yang lebih tahu sampai mana batas kekuatan kita adalah Dia. Kita selalu mengukur segala sesuatu dengan perkiraan kita, yang belum tentu benar.

universitas hijau

Merasa sudah sangat lelah? Cobalah diam sejenak dan tarik nafas dalam-dalam... Tapi jangan lupa untuk terus melangkah setapak demi setapak. Meskipun lambat, meskipun lelah, meskipun hampir putus asa, teruslah melangkah... Ada saatnya Anda merasa mendapat kekuatan baru untuk melewati semuanya, ada saatnya Anda menyadari bahwa ternyata Anda sudah melampaui apa yang And kira batas kekuatan Anda.
kampus ubaya

Jangan menyerah pada kata "kalah", meskipun Anda merasa sudah nyaris ingin menyerah!

Salam,
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Thursday, April 8, 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Hidup Adalah Pilihan

Surabaya,
Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingi membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku."

Kampus hijau,
Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam, "Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman."

universitas surabaya,
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

kampus ubaya
Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.

universitas hijau
Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam sikap pesimis, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita sering terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak.


Salam,

Universitas Surabaya Kampus Hijau

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Pentingnya Waktu

Surabaya,
Untuk mengetahui nilai satu tahun, tanyakanlah kepada siswa yang gagal ujian akhir.

Untuk mengetahui nilai satu bulan, tanyakanlah kepada ibu yang melahirkan bayi prematur.

Universitas hijau
Untuk mengetahui nilai satu minggu, tanyakanlah kepada seorang editor surat kabar mingguan.

Kampus Ubaya
Untuk mengetahui nilai satu menit, tanyakanlah kepada seorang yang baru saja ketinggalan bus, kereta api, atau pesawat.

Untuk mengetahui nilai satu detik, tanyakanlah kepada seorang yang selamat dari kecelakaan.

Kampus Surabaya
Untuk mengetahui nilai satu milidetik, tanyakanlah kepada seorang yang meraih medali perak di Olimpiade.

Universitas Hijau



Hargailah dan gunakanlah waktu yang diberikan kepada Anda sebagai kesempatan untuk meraih yang terbaik dengan bertanggungjawab.


Salam,
Universitas Surabaya Kampus Hijau

Wednesday, April 7, 2010

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Bebas Menjadi Diri Sendiri


Surabaya,
Bebaskan diri Anda dari apa pun yang menghalangi Anda untuk menjadi orang yang Anda inginkan. Bebaskan diri Anda dari ketidakpastian tentang kemampuan Anda atau seberapa besar nilai dari impian Anda, dari rasa takut jika Anda mungkin tidak dapat mencapainya atau jika hal itu tidak seperti yang Anda inginkan.

kampus hijau

Bebaskan diri Anda dari masa lalu Anda. Hal-hal yang baik yang terjadi kemarin masih ada dalam ingatan Anda; hal-hal yang ingin Anda lupakan, bisa dilupakan, karena besok matahari masih akan terbit lagi. Bebaskan diri Anda dari penyesalan dan rasa bersalah, dan berjanjilah untuk hidup semaksimal mungkin hari ini.
universitas hijau

Bebaskan diri Anda dari harapan-harapan orang lain, dan jangan pernah merasa bersalah atau malu jika Anda tidak hidup sesuai standar mereka. Anda adalah hal yang paling penting bagi diri Anda sendiri; hidup dengan apa yang Anda rasa adalah hidup yang terbaik dan tepat untuk Anda dan orang lain akan datang untuk menghormati integritas dan kejujuran Anda.
universitas surabaya

Bebaskan diri Anda hanya untuk menjadi diri Anda sendiri, dan Anda akan terbang lebih tinggi daripada yang Anda impikan.

kampus ubaya

Salam,
Universitas Surabaya Kampus HIjau

Universitas Surabaya Kampus Hijau - Bebek Kesayangan Nenek Joni

Universitas Surabaya Kampus Hijau
Surabaya,
Ada seorang anak kecil bernama Joni mengunjungi kakek dan neneknya di sebuah peternakan. Kakeknya memberinya sebuah ketapel untuk dimainkan di hutan. Dia berlatih menembak dengan ketapel itu, tapi ia tidak pernah bisa mengenai sasaran sehingga dia menjadi putus asa. Ketika dia sedang berjalan, ia melihat bebek kesayangan neneknya di luar kandang. Tiba-tiba timbul keinginan dalam hatinya untuk membidik bebek itu. Dibidiknya bebek itu tepat di kepalanya dan bebek itu menggelepar dan mati. Melihat hal tersebut, Joni sangat terkejut dan ketakutan.
kampus ubaya


Kampus Hijau
Karena panik, Joni menyembunyikan bebek mati itu di tumpukan kayu di belakang rumah dan hanya adiknya, Sally yang melihat kejadian itu. Sally melihat semuanya, tetapi dia tidak berkata apa-apa. Setelah makan siang hari berikutnya, Nenek berkata, "Sally, ayo bantu nenek mencuci piring." Tetapi Sally berkata, "Nenek, Joni berkata bahwa dia ingin membantu nenek." Lalu dia membisikan sesuatu kepada Joni.

Kampus Surabaya

Kemudian pada hari itu, Kakek bertanya apakah anak-anak ingin pergi memancing dengannya tetapi nenek berkata, "Maaf, Nenek perlu Sally untuk membantu membuat makan malam." Sally hanya tersenyum dan berkata, "Yah tidak apa-apa karena Joni memberitahu saya bahwa ia ingin membantu nenek." Kemudian dia berbisik lagi kepada Joni.
universitas hijau

Setelah beberapa hari, Joni terus mengerjakan tugasnya dan tugas Sally. Sampai akhirnya Joni tidak tahan lagi, dia datang kepada neneknya dan mengakui bahwa ia telah membunuh bebek kesayangan neneknya. Melihat hal itu, Nenek segera berlutut dan memeluk Joni, sambil berkata, "Sayang, nenek tahu. Nenek memperhatikan dari jendela dan melihat semuanya. Nenek hanya menunggu berapa lama kamu akan membiarkan Sally memperbudak dirimu. Nenek berharap kamu akan datang dan menceritakannya sendiri. Karena Nenek mencintaimu, Nenek telah memaafkanmu."

Universitas surabaya
Kita mungkin melakukan hal yang sama seperti Joni, mungkin kita telah berbohong, menipu, hutang, ketakutan, kebiasaan buruk, kebencian, kemarahan, kepahitan, dan lain-lain, apa pun itu. Apa pun yang terjadi di masa lalu Anda, apa pun yang pernah Anda lakukan, Anda harus menyadari bahwa Tuhan sedang berdiri di jendela dan Dia melihat semuanya. Dia telah melihat seluruh hidup Anda. Dia ingin Anda tahu bahwa Dia mengasihi Anda dan bahwa Anda sudah diampuni. Dia hanya menunggu berapa lama Anda akan membiarkan iblis memperbudak diri Anda.

Surabaya hijau

Ketika Anda meminta pengampunan, Tuhan tidak hanya mengampuni Anda tetapi Dia juga lupa kesalahan Anda.

hijau


Salam,
universitas Surabaya Kampus Hijau
 
Top Blogs